TASHKENT, denai.id – Pelatih Timnas Indonesia U-20 Shin Tae-yong (STY) menilai ada dua lubang besar saat tim asuhannya kalah 0-2 oleh Iraq U-20 dalam laga pertama grup A Piala Asia U-20.
Pertama, lini pertahanan gampang ditembus. Kedua,
sektor depan sulit membongkar pertahanan lawan yang sejak akhir babak pertama
hanya bermain dengan sepuluh orang.
Karena itu, jelang duel kedua melawan Syria
U-20 di Stadion Lokomotiv, Tashkent, Uzbekistan, malam ini WIB, menambal dua
lubang itulah yang dilakukan pelatih Garuda Nusantara –julukan tim nasional
(timnas) U-20– asal Korea Selatan tersebut.
Lini pertahanan disiapkan bermain lebih
disiplin dan rapat. Apalagi, dia yakin Syria U-20 tampil lebih menyerang malam
ini. ”Karena itu, kami harus bisa bertahan lebih baik dan tidak boleh buat
kesalahan sendiri,” tutur STY kemarin, (2/3).
STY mungkin juga mengubah komposisi sektor
belakang. Kakang Rudianto yang di laga pertama main sebagai bek kanan akan
digeser menjadi tandem bek tengah kapten Muhammad Ferarri.
Meski meminta lini pertahanannya lebih
rapi, mantan asisten pelatih klub Australia Queensland Roar tersebut memastikan
Garuda Nusantara tidak memainkan sepak bola negatif. Bermain negatif atau
defensif memang malah akan mengundang bahaya.
Apalagi, Muhammad Ferarri dkk memang sangat
butuh kemenangan untuk menjaga asa lolos ke babak berikutnya. Untuk itu,
penyelesaian akhir barisan depan juga dipoles.
Mantan pelatih klub Korea Selatan Seongnam
Ilhwa Chunma tersebut juga meminta para pemainnya bermental baja. ”Saya minta
para pemain agar lebih berani dan percaya diri dari pertandingan sebelumnya,”
ungkapnya.
STY menjadikan ajang itu sekaligus sebagai
sarana seleksi pemain yang akan diterjunkan di Piala Dunia U-20 Mei mendatang.
Karena itu pula, mantan gelandang timnas Korea Selatan tersebut tidak memasang
target tertentu.
Tapi, spirit tinggi tetap ditanamkan kepada
para pemain. ”Semoga di pertandingan melawan Syria U-20, kami bisa mendapatkan
hasil lebih baik,” papar STY.
Sementara itu, pelatih Syria U-20 Mark
Wotte menjadikan pertandingan melawan Indonesia U-20 sebagai momentum
kebangkitan. ”Harus diakui Uzbekistan U-20 memang pantas menang atas kami.
Mereka tim hebat yang secara fisik sangat kuat. Karena itu, di pertandingan
melawan Indonesia U-20, kami harus bisa menang,” tegas Mark.
Pelatih asal Belanda itu percaya diri punya
modal memadai untuk bisa menundukkan Indonesia. Di antaranya, eks pelatih klub
Belanda FC Utrecht tersebut melihat permainan tim asuhannya dalam sesi latihan
membaik. Mental para pemain meningkat. ”Pertandingan melawan Indonesia harus
dimenangi supaya bisa memenuhi target untuk lolos dari fase grup,” ucap Mark. (nad)
Tulis Komentar